DIET KOK GAGAL TERUS?

Banyak yang bertanya-tanya pada diriku sejak berhasil menurunkan berat badan 18 kilo (dari 76 kilo menjadi 58 kilo) dalam waktu satu tahun…. Bukan suatu jawaban yang dengan mudah dijawab apalagi dibayangkan akan berhasil dalam sekejap!

Butuh penjelasan mendalam dan pemahaman diri akan arti dari diet itu sendiri.

Terus terang sejak gadis saya sudah mencoba bermacam macam diet, yang hasilnya adalah diet Yo-Yo, sebentar naik, sebentar turun….

Nah, ternyata keberhasilan saya di tahun 2009-2010 itu bukan terletak pada kebiasaan makan saya tetapi pada beberapa point penting dalam hidup saya, cara berpikir dan ketaqwaan :

1. TURNING POINT

Sejak merawat almarhumah mama yang sakit parah hingga wafat, pikiran saya terus berkecamuk, apakah saya juga akan mengalami hal seperti ini? Karena saya itu bisa dibilang pemakan segala (inget game Prehistoric? Ya kayak gitu deh).

Keju batangan bisa saya lahap mentah-mentah tanpa apa-apa, es teh manis atau teh botol bisa langsung nenggak beberapa gelas/botol, burger? Kalau bisa bukan Big Mac tapi Mega Mac, itu lho yang daging, roti ama keju bertumpuk tumpuk ampe seperti gedung bertingkat… dan masih banyak lagi keedanan lainnya…..

Melihat kondisi mama yang juga hobby makan seperti saya, menghasilkan suatu turning point pada diri saya…. Saya harus BERUBAH!… saya harus sehat dan mulailah saya menghitung-hitung kalori yang saya makan.

Jujur saja, kalau mau kita hitung, tubuh saya itu paling hanya butuh 2000-an kalori sehari, tapi kalau mau dihitung lagi…sekali duduk saja saya bisa melahap sampai dengan 1000 kalori….

2. MEMERANGI HAWA NAFSU

Kemudian, saya coba perhatikan cara makan suami yang sangat terjaga. Apabila saya menyediakan makanan kecil, ia akan memutuskan apakah makan snack atau makan makanan utama saja…. Coba kalau saya, dua-duanya saya lahap… Mengapa? Karena saya TIDAK MAMPU MELAWAN HAWA NAFSU….

Sadar atau tidak ternyata kebiasaan suami menahan hawa nafsu tersebut berbuah kesabaran pada diri suami, sementara pada diri saya? Mudah hilang kesabaran….

Kita terlalu sering sebelum mengambil makanan tidak berpikir apakah makanan itu dibutuhkan tubuh kita atau tidak?, kita hanya menurutkan hawa nafsu…..

Makanan sebanyak itu sebenarnya hanya PEMUASAN HAWA NAFSU…. Buntutnya?… kita terlahir sebagai orang-orang yang haus akan nafsu…menurutkan hawa nafsu dalam segala hal.

So, saya (mulai) belajar menimbang-nimbang ketika mengambil makanan…. Misalnya, Gorengan atau buah? (anda insya Allah sudah tau jawabannya)…

Selain itu, jujur saja suami saya paling anti pergi ke rumah makan All You Can Eat… kenapa? Karena disitu menurutnya tempat menurutkan nafsu syetan…. Bukankah lebih arif membayar secukupnya dan makan sebutuh kebutuhan kita?

Al A’raf : 31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

3. TUBUH AMANAH ALLAH SWT

Ketika saya overweight, saya mengalami banyak kesulitan, nafas tersengal-sengal ketika naik tangga, sepatu high heels saya, saya kandangkan karena tumit saya sakit sekali, dan mata saya sering hampir keluar ketika melihat hasil medical check-up saya…..

Kalau begini efek hobby makan saya yang gila-gilaan, tentu penyakit akan gampang mampir di tubuh ini….. Saya pun tersadar dan mulai kembali berolahraga (hobby yang sudah lamaaaaa saya tinggalkan)…. Bulu tangkis, bowling, jogging kembali digiatkan….

Saya teringat bahwa tubuh ini adalah AMANAH dari Allah…. Kita tidak selayaknya dzalim terhadap tubuh ini….

Hasilnya?…. setahun kemudian medical check up saya bersih!… Alhamdulillah……..

So frens, kalau ditanya keberhasilan diet? Jawaban-jawaban ini yang selayaknya saya ajukan pertama kali dulu, RUBAH MINDSET KITA…. Sebelum menjelaskan tata cara makan, olah raga dan lainnya yang seabrek-abrek…..

Oh ya, namun jangan berharap Ajal tidak akan menjemput kita walau kita hidup sehat…. Karena sesungguhnya Ajal itu Allah yang mengetahui waktunya, Cara kita Sehat atau Sakit itulah yang membuat Mati kita berbeda!

Well Frens, Kalau mindset kita telah berubah, insya Allah cara makan yang bijak akan membawa perubahan besar pada diri kita….. Good Luck!!!!

Note: Saya masih jauh dari sempurna…. Masih sering Curang kalau Makan!!!!! Masih suka wisata kuliner (kalo ini ada tips and tricknya lho)….. hehehehe

NIKMAT APALAGI ENGKAU DUSTAKAN

Malam itu kami sedang berkumpul bersama bercengkarama di malam terakhir sebelum suami dinas keluar kota.
Ayah berkata kepada anak2, “Anak2 besok doorprizenya iPad lho, kalian berdoa ya agar ayah bisa dapat doorprize buat kalian”

“Yeeee….. asyiik”, begitu teriak kakak dede kegirangan.

Memang anak2 sangat tergila2 main game di iPad auntie2nya. Setiap bertemu auntienya, selalu iPad mereka yang diincar anak2.
Jadinya maklum saja kalau keinginan itu mudah2an terlaksana dengan jalan lain. Karena untuk saat ini kebutuhan kami lagi banyak, jadi rasanya iPad bukanlah kebutuhan yang harus didahulukan. Mereka masih bisa main game di laptop atau hape lainnya.

Lalu akupun bercerita, “kakak Dede, ada cerita menarik nih di majalah Ummi. Saat sebuah keluarga kekurangan uang untuk bayar semesteran, sang Ayah mengajak seluruh keluarga untuk mencari bantuan dengan cara yang biasa mereka lakukan, yaitu……. Berdoa bersama-sama…”
“Betul lho kak de, akhirnya mereka bisa membayar uang semester itu dengan cara yang tak terduga. Semua itu berkat doa, dan bantuan Allah. Kita berdoa bersama-sama setelah sholat ya”

“Ok Bun…”, jawab mereka singkat sambil senyum senyum.

Esok harinya, ayah berangkat dinas, tinggallah kami mencari kesibukan bertiga.
Kebetulan, aku baru saja berulang tahun, dan kembaranku mengajak makan bersama.

Sabtu, malam itu kami makan bersama-sama dengan kembaranku, adikku, suaminya dan anak mereka…
Anak2 gembira sekali… iPad Om dan autienya langsung dicari buat main game.
Sekali-sekali mereka berucap berharap ayahnya malam ini di lain kota mendapatkan doorprize iPad.

Sembari menunggu hidangan datang, kembaranku berdiri dan mengucapkan selamat Ulang Tahun…. (hehehe lucu ya… ulang tahun kok saling ngucap begini…).
Dan diapun berkata, “Na, aku tau kamu butuh alat untuk mempromosikan foto-foto kamu. Jadi aku mau kasih hadiah ulang tahun buat kamu sebuah iPad. Insya Allah akan sangat bermanfaat”.

Kali pertama mendengarnya, aku tidak tau harus bilang apa.
Bingung, senang, rasa syukur berkecamuk jadi satu.
Bukan rasa senang akan mendapatkan hadiah iPadnya…
Tetapi rasa senang, melebihi itu, karena Allah sayang pada kami, Allah mengabulkan doa anak2.

Allah Maha Penyayang….

Ini seperti bohongan…tidak mungkin dan tidak masuk akal.

Di saat yang sama suami menanti penarikan doorprize, Allah ternyata memberikannya lewat kembaranku. Allah Akbar!!! tak terasa mata ini memanas karena rasanya Allah begitu dekat.

Tergiang-ngiang di telinga ini alunan surat Ar Rahman, surat yang menyentil qolbu… yang terus menerus mengingatkan kita, “Nikmat apalagi yang engkau dustakan?”

KECIL TAPI BESAR

Pagi sekali sebelum sampai ke kantor kami mampir ke Rumah Makan Betawi terkenal di Gondangdia untuk membeli sarapan pagi bekal ke kantor. Makanannya enak deh…ada nasi uduk dan lontong sayur yang betawi abis…

Sesampainya di sana,aku pesan 1 bungkus ketupat sayur untuk bekalku.

Selang beberapa menit kemudian, suamipun tergoda untuk membeli…1 bungkus lagi untuk dirinya. Eh, tidak beberapa lama kemudian, suami tergoda lagi untuk membeli 1 bungkus lagi untuk teman akrabnya…

Namun sebelum bungkusan ke tiga dibuat, tiba-tiba aku mencium bau asem (maaf seperti bau sampah) yang agak menyengat…

“Yah cium bau nggak?” tanyaku

Suamipun menjawab “Ah dari situ kali”, sambil menoleh dan menunjuk ke sisi kanannya…

Tapi perasaanku tidak enak, sepertinya tidak ada sampah di situ…Aku semakin penasaran darimana asal bau tidak sedap tersebut? Hm…., jangan-jangan dari santan ketupat sayur tersebut…gelitik pikiranku…

Kuberanikan diri meminta ijin kepada penjualnya untuk mencobanya dahulu..

Kubilang padanya, “Mas coba dulu yah… takut basi nih, ini kan masih panas, nanti kalau ditutup sampai di kantor takutnya basi”..

Dengan sendok yang tersedia, kucoba sedikit sayur tersebut…

Astaghfirullah.. segera kulepeh kuah tupat sayur tersebut ke tempat cucian piring dan berkata kepada Mas penjual.. “Mas, maaf, tolong coba deh, kayaknya asem”

Si mas-pun mencobanya sedikit dan sedikit terhentak, tapi ia hanya berkata, “Oh maaf Bu, mungkin karena hari ini kami pake udang, biasanya kami tidak pakai Bu.”

Dengan menyesal kami batalkan saja 2 bungkus ketupat sayur tersebut dan kuputuskan menggantinya saja dengan sebungkus nasi uduk lengkap dengan semur telur, tahu dan oreg tempe serta bihun gorengnya.. Ahh.. nggak papa deh tidak makan ketupat sayur, nasi uduknya kan maknyus punya lho, begitu pikirku…

Setelah selesai membayarnya, kami bergegas ke motor dan menaruh bungkus plastik hitam nasi uduk tersebut di stang motor..

Namun, setibanya di kantor, kami kaget setengah mati…. ternyata kantong tersebut kosong!.. yang tersisa hanya lobang besar di dasar kantong plastik hitam…

Aduh… sekali lagi ini bukan rezeki kami!.. Astaghfirullah al’adzim.. apa dosa kami sehingga kehilangan dua kali kesempatan makan enak?

Suamipun hanya berkata enteng “kurang sedekah kali kita”.

===

Malam harinya suami bercerita…

“Bunda…mungkin ini dosa kita tidak jadi memberi makanan ke Enya (Ibu Suami)…”

===

Memang…sekarang Enya tidak segesit dulu lagi…penyakit radang tulang dengkulnya sudah parah… untuk berjalanpun beliau harus menahan sakit…

Selain itu anak-anak telah menikah dan satu-persatu meninggalkan rumah Enya…

Enya sekarang tinggal sendiri tanpa pembantu. Namun alhamdulillah masih didampingi satu keluarga anaknya yang tinggal di rumah pavilliun di sebelah…

===

Friends, hari itu sebelum kejadian di atas, kami memang berniat memberi Enya makan/bekal untuk makan pagi/siangnya.
Namun timbul sedikit perbedaan pendapat di antara kami…
Suami agak keberatan memberikannya karena makanan yang akan kami berikan hanya cukup untuk Enya, Suami kuatir hal ini dapat menyinggung perasaan adik yang tinggal di sebelah yang saat ini merawat dan menjaga Enya…

Akhirnya, setelah dipertimbangkan, kami urungkan niat berbagi makanan tersebut untuk Enya…….

===

Malam itu… kami hanya dapat mencoba me-reka-reka penyebab ‘kesialan’ yang kami hadapi di pagi hari tadi…Suami berkata mungkin ini akibat kesalahannya yang tidak mengijinkan istrinya berbagi sedikit makanan ke Enya…

Makanan tersebut memang “kecil” (sedikit) tapi mungkin nilainya sangat “besar” buat Enya, Wallahu’alam

ARTI ULANG TAHUN UNTUKKU

Aku mau share sedikit tentang ulang tahunku yang ke 36 yang begitu spesial aku rasakan……

Hari itu tanggal 2 Juni 2006 jam 10:15, aku bergegas pulang ke rumah dari kantor, Mama ku agak gawat, setelah 2 X masuk ke rumah sakit, kondisinyasepertinya tambah mengkhawatirkan.

Sore harinya, kami larikan beliau ke UGD RS langganan kami…

Aah……… semuanya terasa menyedihkan…. Mama mulai meracau, meminta kami berkumpul dan mengatakan akan memberikan pesan-pesan terakhir……

Semakin waktu menjelang malam, kondisi mama semakin tidak menentu…..

Dokter memutuskan mengirim beliau ke ICU di RSPAD……

Waktu itu jam telah menunjukkan pukul 00:00 malam tepat tgl 3 Juni 2006.

Saya dan suami menemani mama di Ambulance ke Rumah Sakit, sementara kembaran saya mengendarai mobil di depan.

Tepat jam 00:15 saat 36 tahun kemaren saya di lahirkan, saya hanya dapat memandangi ibunda tercinta….. terlupakanlah kata-kata yang biasa saya ucapkan ketika ulang tahun…..

“Ma…. terima kasih ya, mama telah membimbing saya selama ini……….”

Pukul 00:45 ketika kembaran saya nongol di muka bumi ini, kamipun masih belum terpikir untuk saling mengucapkan ulang tahun……….

Aaahh…. semuanya begitu cepat…. Dan kami akhirnya tersadar ketika menjelang pukul 3 pagi…. Kembaran saya memeluk saya dan kami hanya berucap “selamat ulang tahun” dengan hambar……

Ternyata, di saat itulah kita baru merasakan, betapa arti ulang tahun itu tidak ada artinya tanpa kehadiran BUNDA tercinta……..

Dari beliaulah kita terlahir…… tanpa bimbingannya, tentu kita belum tentu tumbuh dewasa seperti saat ini…..

Moms, saya hanya ingin mengajak….. ketika kita berulang tahun…. Datangilah orang tua kita (apabila masih ada) dan katakanlah “Maaf……….dan terima kasih, bahwa kita masih dapat merasakan ulang tahun kita tahun ini……………”

Jangan tunggu ucapan terima kasih dari beliau, karena sesungguhnya pengorbanan beliau adalah Hadiah TERINDAH buat kita……Amin………

.